Membentuk Karakteristik Pribadi
Beberapa waktu yang lalu, saya berdiskusi dengan seorang direktur mengenai mengubah karakteristik karyawannya. Mengubah karakteristik seseorang terlihat begitu sulit dan bahkan seakan-akan tidak bisa diubah. Karakteristik seseorang sepertinya sudah mendarah daging. Tentu saja seorang direktur atau pimpinan suatu perusahaan menginginkan orang-orang memiliki karakteristik tertentu agar bisa menjalankan bisnis dengan baik.
Betulkah kita tidak bisa mengubah karakteristik kita? Saya menjawab salah, kita sebenarnya bisa mengubah karakteristik kita yang sudah melekat. Mungkin tidak 100% berubah, meskipun itu mungkin terjadi, tetapi karakteristik bisa diubah menjadi karakteristik yang lebih baik meskpiun masih meninggalkan sebagian karakteristik Bukti nyata bahwa karateristik sesorang bisa diubah ialah dengan adanya agama. Agama ada untuk mengubah karakteristik manusia yang tidak lain adalah akhlaq. Jika karateristik seseorang tidak bisa diubah, buat apa agama turun, akan sia-sia belaka.
Lihatlah karakter lebut sahabat Rasulullah SAW, Abu Bakar Ash Shidiq. Dengan Islam, beliau bisa berubah menjadi pribadi yang sangat tegas, berani berperang dan memerangi kebatilan yang dihadapinya. Tentu akan banyak sekali contoh-contoh nyata orang-orang yang berubah karakternya dengan agama. Kesimpulannya, Anda bisa mengubah karakteristik Anda dan orang-orang yang ada disekitar Anda jika Anda tahu caranya.
Karakteristik Pribadi Ideal
Karakteristik pribadi yang ideal ialah karakteristik yang diinginkan oleh pelanggannya. Jika Anda sudah mengidentifikasi siapa saja pelanggan Anda, sekarang mulailah mengidentifikasi apa saja karakteritik yang diinginkan oleh pelanggan Anda tersebut.
Mungkin Anda akan tercengang, ternyata cukup banyak. Jangan putus asa terlebih dahulu sebelum Anda memeriksa karateristik yang Anda miliki sekarang. Saya sakin Anda sudah memenuhi karakteristik yang diinginkan oleh pelanggan meskipun baru sebagian.
Sekarang, pilihlah karateristik yang belum Anda miliki atau sudah Anda miliki tetapi masih kurang memenuhi keinginan pelanggan. Kemudian, buatlah rencana untuk memperbaiki diri agar mencapai karakteristik yang diinginkan oleh pelanggan.
Bagaimana cara membentuk karakteristik pribadi? Saya sudah menulis banyak artikel tentang ini. Silahkan klik disini. Jika Anda bingung, cara membentuk karakteristik, pada dasarnya sama dengan membentuk sikap.
Sukses berasal dari pikiran
Muhammad Ali mengatakan bahwa sang juara dihasilkan dari keinginan, impian, dan visi. Sementara, Dennis Waitley, mengatakan bahwa pemenang selalu mengatakan 'saya akan' dan 'saya bisa'. Ini adalah pekerjaan pikiran. Memang tidak nyata tetapi akan memabwa dampak yang luar biasa bagi kehidupan Anda jika pikiran Anda sudah tekondisikan seperti yang dijelaskan di atas.
Keinginan datang dari pikiran. Sementara semua orang memiliki pikiran, jadi semua orang bisa memiliki keinginan. Bahkan, memang semua orang punya keinginan, siapa yang tidak? Lalu mengapa tidak semua orang menjadi orang sukses. Tentu saja keinginan yang membawa kepada kesuksesan berbeda dengan keinginan biasa. Keinginan yang membawa kepada sukses adalah keingianan yang sangat jelasa dan keinginan yang memberikan dorongan yang besar untuk mencapainya. Bukan sekedar keinginan yang bila tercapai tidak membawa dampak, begitu juga jika tidak. Bukan juga keinginan yang samar, seperti saya ingin bahagia dan saya ingin kaya.
Apa bedanya keinginan dan impian? Impian adalah bagian dari keinginan. Impian memiliki makna lebih khusus, impian digunakan untuk keinginan yang besar, keinginan yang menurut kebanyak orang sulit atau tidak mungkin dicapai. Sudahkah Anda punya impian? Sementara visi adalah gambaran dari impian tersebut dimana impian tersebut seakan-akan sudah Anda capai. Visi adalah gambaran Anda masa depan, saat semua keinginan Anda tercapai.
Al Quran, dengan indah membangun visi manusia. Visi saat berada di surga. Gambaran indah surga seakan-akan sudah terjadi pada diri kita. Gambar surga yang indah begitu sering diulang-ulang dalam Al Quran dan juga kita dianjuarkan untuk membaca Al Quran sesering mungkin. Hikmah yang bisa kita ambil adalah agar visi kita diakhirat tersebut melekat dalam kepala kita sehingga memiliki dorongan kuat untuk mencapainya.
Berikut adalah salah satu contoh bagaimana gambaran surga diberitahukan kepada manusia.
Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan : "Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu." Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada isteri-isteri yang suci dan mereka kekal di dalamnya.
(QS Al Baqarah[2]:25)
Masih banyak lagi gambaran indah tentang surga baik dalam ayat Al Quran maupun hadits.
Pikiran positif, yang salah satunya memiliki visi hidup yang jelas baik dunia maupun akhirat insya Allah akan membawa kita kepada keberhasilan. Pikiran positif lainnya ialah selalu berkata 'saya bisa' dan 'saya akan'. Meskipun secara islami akan lebih baik jika di tambah dengan kata insya Allah. Kata-kata 'saya akan' dan 'saya bisa' adalah refleksi dari pikiran positif yang tidak menyerah pada keadaan, apapun keadaan yang dilaluinya.
0 komentar:
Posting Komentar